Sabtu, 23 April 2011

MEDIA SEDERHANA SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan ini telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah ini guna memehuni tugas mata kuliah.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah menunjukkan jalan yang benar kepada kita semua.
Pada kesempetan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:
= Bapak Mukani, M.Pd.I selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita walaupun sedikit bagi para pembaca, dikarenakan makalah ini juga masih banyak kekurangannya.
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin.




Jombang, 10 April 2011

Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya.Proses belajar itu terjadi karna interaksi antara seorang dengan lingkunganya.Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.Salah satu pertanda bahwa seorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,ketrampilan atau sikapnya.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang penting,karna dalm kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang di sampaikan dapat di Bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.kerumitan bahan yang akan disamaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru menyampaikan pelajaran melalui kata-kata atau kalimat tertentu,bahkan ke abstrakan bahan dapat di konkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian,anak didik lebih mudah mencerna dengan bahan dari pada tanpa bantuan media .
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.para guru di tuntut agar mampa menggunakan alat-alat yang dapat di sediakan oleh sekolah,dan –tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangandan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat mengunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.Disaamping mampu mengunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran meskipun hanya media sederhana.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari media sederhana ?
2. Bagaimana cara membuat media sederhana ?
3. Bagaimana penggunaan media sederhana ?
4. Bagaimana perawatan media sederhana ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mahasiswa mampu memahami definisi dari media sederhana
2. Mahasiswa mampu membuat media sederhana
3. Mahasiswa mampu menggunakan media sederhana
4. Mahasiswa mampu perawatan media sederhana

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Sederhana
Media tidak selalu identik dengan mahal karena media dapat di lihat berdasarkan bahan pembuatanya yaitu media kompleks, yang identik dengan mahal dan media sederhana (simple media) yang tidak memerlukan biaya mahal.
Media sederhana merupakan media yang bahan dasarnya mudah di peroleh,harganya murah,pembuatannya mudah,dan penggunaannya tidak sulit.
Kelompok Media Sederhana
Kalau kita kreatif ada berbagai benda yang ada dilingkungan kita yang bisa dijadikan sebagai media sederhana demi tercapainya tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa kelompok media sederhana, yaitu:
1) Gambar diam, grafis, display, relia, poster ,chart,dan strip story.
a. Gambar diam
Gambar media diam terdiri dari foto, gambar, peta, dan sebagainya. Untuk dapat membuat sendiri media gambar berupa foto dengan memotret. Untuk membuat peta berukuran besar dengan memperbesar peta yang sudah ada, dan membuat gambar kita dapat menggambar sendiri.
b. Grafik
Secara fisik bentuk grafik dan chat hampir sama akan tetapi grafik hanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka. Angka-angka tersebut diwakili oleh bentuk visual, misalnya berupa garis, gambar orang, gambar binatang, dan lain-lain.
c. Display
Bulletin board adalah media display yang sifatnya umum, maksudnya media yang berisi pesan baik untuk kelompok orang maupun populasi. Bulletin board dapat berisi berita, pengetahuan, pesan singkat, dan sebagainya. Bulletin board banyak digunakan untuk pengetahuan sederhana hampir sama dengan majalah dinding. Secara fisik bulletin board adalah suatu bidang datar dengan berbagai ukuran dan bentuk (persegi panjang) yang dapat dit……paku payung.
d. Relia
Media relia adalah benda nyata, yang tidak harus dihadirkan di ruang kelas tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek, sehingga dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
Contoh: – Mempelajari keanekaragaman mahluk hidup.
e. Poster
Poster adalah media yang bersifat persuasif yang bermaksud menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata.
f. Chart
Chart merupakan presentasi berupa gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan. Misalnya: kronologis, jumlah, dan hierarki.
g. Strip story.
Strip story adalah potongan-potongan kertas yang sering di gunakan dalam pengajaran bahasa asing. Misalnya: potongan kertas yang bertuliskan potongan ayat ayat suci Al Qur’an.

B. Cara Membuat Media Sederhana ( Strip Story ).
1. siapkan kertas karton,alat alat tulis,gunting dll.
2. pilih salah satu ayat Al Qur’an yang bersambung dan rapih,yang kirakira dapat di bagi rata-rata ayatnya kepada siswa.
3. Ayat-ayat tersebut ditulis dengan jelas di kertas karton agak tebal.
4. Lembaran ayatayat itu di potong-potong menjadi satu kerpingan kertas untuk satu ayat (sebagaian dari satu ayat).

C. Penggunaan media sederhana ( Strip Story ).
1) Potongan-potongan kertas yang beririsi ayat-ayat itu di bagikan secara acak kepada siswa.
2) Guru meminta siswa menghafal di luar kepala ayat -ayatnya
3) Lembaran ayat-ayat itu dipotong-potong menjadi satu kepingan kertas/karton untk satu ayat (atau sebagian dari satu ayat). Catatan. Apabila jumalah siswa banyak, ayat itu dapat ditulis beberapa kali atau difotokopi) dan kemudian siswa dibagi per firqah. Setiap satu firqah dapat dipotong-potong yang materinya sama dengan firqoh lainnya.
4) Potongan-potongan kertas/karton yang berisi ayat itu dibagikan secara acak kepada siswa.
5) Guru meminta siswa menghafal di luar kepala ayat-ayatnya dalam sekejab (satu-dua menit). Siswa-siswa dilarang menulis apa-apa atau memperlihatkan kepada siswa lainnya.
6) Guru meminta siswa agar kertas/karton mereka dikumpulkan kembali. (ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat berpartisipasi aktif untuk mengahasilkan suatu sambungan ayat yang teratur dan benar sesuai dengan Al-Qur’an).
7) Guru duduk dan tetap diam (kelas diharapkan jadi tenang ± 1-2 menit).
8) Guru meminta siswa untuk berdiri dari tempat duduknya. (Untuk kelas besar, murid dapat dibagi ke dalam kelompok kecil). Kelompok ini dapat dibentuk dengan berdasarkan kepada “kesamaan (potongan) ayat yang telah diperoleh”, atau “berdasarkan urutan kesatuan ayat-ayat yang membentuk satu surah dalam Al Qur’an.
9) Setelah menentukan cara atau dasar pengelompokan, siswa akan berusaha mencari siswa yang akan bergabung dalam kelompoknya. Apabila memilih cara yang pertama berdasarkan kesamaan ayat yang diperoleh) maka langkah berikutnya adalah menggabungkan seorang siswa yang masing-masing kelompok ke dalam satu kelompok baru. Dengan demikian kelompok ke dalam satu kelompok baru tersebut telah memiliki semua potongan surat (ayat-ayat) Al Qur’an yang akan disusun.
10) Dengan bergabungnya siswa dalam kelompok itu, mereka sudah dapat mulai menyusun ayat-ayat itu secara berurutan. Siswa secara bergiliran akan menyebut ayat yang dihafalnya. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi mufradat dan memahami ayat itu. Guru dapat mengamati keterlibatan secara aktif setiap siswa dalam menyempurnakan urutan ayat-ayat. Itu.
11) Setelah setiap kelompok menentukan urutan ayat yang benar dan disetujuan oleh masing-masing anggota kelompoknya, guru dapat menugaskan kelompok-kelompok itu agar masing-masing individu anggota kelompok secara berurutan menyebut ayat yang dihafalkan sehingga berbentuk rangkaian ayat yang teratur.
12) Setelah tugas-tugas itu dilakukan oleh siswa, guru sebaiknya memperlihatkan ayat-ayat yang utuh pada karton yang agak lebar.
D. Pemeliharaan Media Sederhana
Dalam menyimpan dan memelihara media sederhana akan timbul berbagai masalah yang disebabkan oleh keanekaragaman media sederhana yang ada. Oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan pada faktor kerusakan, kehilangan, keamanan, dan lain-lain. Selanjutnya, yang juga harus mendapat perhatian karena bisa menjadi penyebab utama kerusakan media sederhana adalah terkena air (hujan), dan terkena debu yang sangat tebal sehingga menyebabkan jelek dan kusut dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media sederhana merupakan media yang bahan dasarnya mudah di peroleh, harganya murah, pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
Siapkan kertas karton, alat tulis, gunting. Lalu pilih salah satu ayat Al Qur’an yang bersambung dan rapih, yang kira-kira dapat di bagi rata ayatnya kepada siswa. Lalu ayat-ayat tersebut ditulis dengan jelas di kertas karton agak tebal. Lalu lembaran ayat-ayat itu di potong-potong menjadi satu kerpingan kertas untuk satu ayat (sebagaian dari satu ayat).
untuk menggunakan media sederhana Antara lain Potongan-potongan kertas yang beririsi ayat-ayat itu di bagikan secara acak kepada siswa. Guru meminta siswa menghafal di luar kepala ayat -ayatnya dll.
Menyimpan dan memelihara media sederhana akan timbul berbagai masalah yang disebabkan oleh banyaknya keanekaragaman media sederhana yang ada. Oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan pada faktor kerusakan, kehilangan, keamanan, dan lain-lain.


Daftar Pustaka
Arsyard, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press.
Munadi, Yudi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
http://aritmaxx.wordpress.com/2010/03/28/unsur-unsur-visual-media-sederhana/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar